Info : Waspada akan Penyakit Gila

Labels: ,

Skizofrenia atau dengan bahasa sehari-hari adalah penyakit gila. Penyakit ini memang agak susah disembuhkan, tetapi masih bisa di-control. Hal-hal yang harus diperhatikan dengan penyakit yang satu ini adalah mengenali gejalanya. Hal itu berguna untuk mendeteksi dini.



From : Google
Setidaknya terdapat 2 gejala penyakit gila ini. Yang satu adalah positif, dan satunya lagi adalah negatif. Gejala positif itu masih mudah untuk dikenali gejalanya. Misalnya seperti marah, gelisah, berhalusinasi, atau meyakini waham tertentu. Contoh halusinasi yang dibayang oleh pasien adalah, seolah-olah dirinya tengah dikejar-kejar orang, sehingga merasa jiwanya terancam.

"Sementara, waham adalah pasien merasa dirinya seorang presiden, raja, atau malah profesor." Jelas dr.Hendro Riyanto.
Gejala negatif adalah si penderita menjadi pendiam, malas, termenung, menarik diri dari lingkungannya, dan tidak mau kerja. Akhirnya, penderita tidak mau bicara dan bisa sampai tidak mau makan. Dan tidak hanya itu saja, masih banyak lagi gejala-gejala yang harus diperhatikan. Antara lain :

Gejala Positif

Meliputi :
  1. Waham
  2. Halusinasi
  3. Kekacauan wicara
  4. dan kekacauan prilaku (seperti mendengar sesuatu yang tidak didengar oleh orang lain dan mengenakan pakaian yang tidak cocok dengan suasana
Gejala Negatif

Meliputi :
  1. Perasaan yang datar (ekspresi emosi terbatas)
  2. Alogia (keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam hal kelancaran maupun produktivitas)
  3. Avolition (keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan)
  4. Anhedonia (berkurangnya minat dan menarik diri dari keseluruhan aktivitas menyenangkan yang semula penderita biasa lakukan)
  5. Gangguan perilaku (berkurangnya konsentrasi dalam suatu hal)
  6. Kesulitan berfikir secara abstrak dan memiliki pikiran yang khas (stereotipik)
  7. Kurangnya spontanitas
  8. Perawatan diri dan fungsi sosial menurun
Itulah beberapa gejala yang harus diperhatikan. Apakah tidak ada obatnya? Simak hasil penelitian yang dilakukan dr.Hendro Riyanto.

Dr.Hendro Riyanto mengatakan, bahwa sejak 100 tahun yang lalu. Hingga sekarang belum ada obat yang sekali minum langsung menyembuhkan penyakit Skizofrenia. "Oleh karena itu, pasien harus minum obat secara rutin. Jika tidak, penyakitnya akan kambuh-kambuhan." paparnya. "Dalam kondisi begitu tentu memunculkan ketidaknyamanan, baik dari keluarga, pasien, maupun lingkungannya." tambahnya.
Jika pasiennya sudah mulai "terkontrol" maka, pasien mulai di ajarin untuk mandiri. Salah satunya yaitu menyalurkan bakat atau hobi ataupun kesenangannya. Sebenarnya, penyebab penyakit ini adalah gabungan dari faktor genetik, biologis yang merupakan kelainan saraf otak, hormonal, neutransmitter, dan psikososial akibat problem keluarga. Dan salah satu terapi yang baik adalah dengan berkumpulnya pasien dengan keluarganya.

Penyakit gila juga ada beberapa jenis, Yaitu :
  1. Skizofrenia paranoid : Tanda : perasaan takut akan ancaman dan hukuman
  2. Skizofrenia katatonik : Ciri :diam membisu
  3. Skizofrenia sengkarut/kacau (hebefrenik) : Tanda : perilaku yang kacaru, rusak, dan kekanak-kanakan
  4. Skizofrenia sederhana (simpleks) : Tanda : pengidap apatis, tidak peduli terhadap lingkungan, menarik diri dari pergaulan sosial, tidak ada halusinasi, tetapi tidak berperilaku kacau
  5. Skizofrenia residual : Tanda : pasien memperlihatkan gejala-gejala sisa
Nah, itu adalah beberapa gejala-gejala dan jenis-jenis penyakit gila. Saya harap anda semua dapat memperhatikannya dan mendeteksi diri.

Comments (6)

Wah,, semoga kita tidak termasuk golongan orang gila ..

Terima kasih untuk informasinya .. :)

moga setelah membaca post ini saya gak malah jadi ikutan gila :p

lho hong awakmu g merasa yo..
:D:D

Kok bisa begitu ya, sebelumnya maaf menurut saya..

"tanda : perasaan takut akan ancaman dan hukuman"
Bukan hal itu biasa dan wajar ya di alami oleh seseorang, kalau kamu mendapatkan hukuman g takut berarti dirimu yang gila.

"Ciri : diam membisu"
Kalau diam membisu belum tentu juga gila ya, bila dia memang diam berarti bisa saja objek tersebut mendapatkan masalah yang berat dan tidak ingin menceritakannya pada siapa-siapa. Namun apabila dia bicara malah mendapatkan dampak yang negatif.

"tanda : perilaku yang kacaru, rusak, dan kekanak-kanakan"
belum tentu juga gila kalau kanak-kanakan, karena mungkin objek tersebut memang sudah memiliki sifat yang seperti itu. Sebelumnya maf apa anda tidak pernah meras begitu ?

"Tanda : pengidap apatis, tidak peduli terhadap lingkungan, menarik diri dari pergaulan sosial, tidak ada halusinasi, tetapi tidak berperilaku kacau"
Belum tentu juga bisa dibilang gila, karena ketidakpeduliannya terhadap lingkungan itu memang wajar bila objek tersebut tidak suka dengan lingkungan sekitarnya atau bisa saja objek itu lagi tidak enak badan (sakit).

"Tanda : pasien memperlihatkan gejala-gejala sisa"
maksud dari gejala sisa itu seperti apa lagi ?

Kalau menurut saya argumentasi anda belum bisa dipertanggungjawabkan dan diamalkan di kehidupan sehari-hari, karena semua itu harus ada pendasaran yang jelas. Sehingga kalau anda ingin menilai orang lain gila atau normal tidak bisa dilihat dari sikapnya saja, harus ada data yang bisa dipertanggungjawabkan dan kalau saya boleh bilang argumentasi anda ini hanya sebagai hipotesa (dugaaan)tanpa pendasaran.

Kalau anda memakai pendasaran penilaian seperti yang anda sampaikan, bisa-bisa anda menganggap aemua orang normal menjadi gila. Karena di masyarakat bannyak sekali saya temui orang-orang seperti yang anda sampaikan. Namun mereka tidak terlihat gila, contohnya anda sendiri hong. Apakah anda mau saya bilang gila ?

damai yo hong..
:D:D

smoga terhindr dari penykit gila

Posting Komentar