Tadinya sih aku coba-coba mengoperasikan linux OS, kata orang linux susah, harus begini ini caranya, harus tambahkan itu kalau install ulang sulit....
Setelah mencoba menginstall sendiri, kebetulan yang pertama ditawarkan ke aku adalah Ubuntu versi 10.04. Jadi langsung tancap cobain...
Ternyata, setelah selesai install melalui CD Live yang aku download di link ini dan melihat desktop Gnome yang simple, hilanglah kebingungan dan prasangka-prasangkaku akan kekakuan dan ketidaksederhanaan linux seperti yang selama ini aku dengar.
Desktop Gnome yang ditampilkan sangat mudah untuk dioperasikan, Dengan menu Applikasi yang uptodate aku melakukan browsing ke Internet. Tentu saja yang pertama harus aku lakukan menset Koneksi ke Internet.
Awalnya sempat kebingungan, tapi aku ingat satu kata "Help", maka aku buka menu help dan aku menemukan caranya menginstall/ setting koneksi ke Internet baik melalui Cable LAN atau Wireless LAN. Bahkan aku terbantu sekali adanya system auto update dan auto searching driver yang di sertakan. jadi ngak repot-repot buka tutup CDROM atau cabut-tancap Flashdisk.
Browsing dengan Firefox ver 3.6... sangat mulus sekali dan speed connection yang terjadi lumayan cepat dibandingkan dengan OS yang selama ini aku pakai (tentunya bukan linux).
Setelah uji keampuhan dengan klik sana-sini, akhirnya sampailah aku pada menu shutdown untuk akhiri percobaanku pakai OS Linux. Sampai akhirnya timbul pertanyaan pada benakku "Bagaimana Kalau Ubuntu keluar versi terbaru...bagaimana Updatenya"...
Tanya teman/freind/konco kesana-kemari akhirnya aku menyimpulkan, untuk mudahnya update dan upgrade versi linux sebernarnya bergantung bagaimana pertama-kali kita menentukan partisi dari harddisk yang dipergunakan. Tips aman dariku adalah saat install pertama kali, minimal dibuatkan 3 partisi dari harddisk yang kita gunakan.
Perama adalah partisi System dan Booting, partisi ini digunakan untuk meletakkan file-file system dan boot dari OS linux. Dan biasanya partisi ini di Mount (pasang) sebagai "/" atau partisi root.
Kedua adalah partisi Swaf, partisi ini digunakan untuk meletakkan data-data atau file-file yang sifatnya hanya sementara selama proses pada OS digunakan.
Ketiga adalah partisi home, partisi ini adalah partisi yang sangat penting, karena dengan adanya partisi home yang tidak berada pada partisi root akan memudahkan kita mengupdate atau upgrade versi OS, karena minimal settingan aplikasi dan system yang dipakai pada versi sebelum di update atau upgrade akan tetap menjadi default setting pada saat setelah selesai prosess update atau upgrade. Partisi ini biasaya di mount dengan kode "/home".
Demikian yang dapat aku sajikan disini, semoga dengan pengalaman sedikit ini dapat membantu, minimal memberi semangat untuk tidak berputus asa dapat mempelajari OS-OS terbaru.
Selanjutnya untuk lebih afdolnya, silahkan klik dan link ke pembuatnya, http://www.ubuntu.com
Comments (0)
Posting Komentar